Pembangunan MRT Capai 30 Persen
Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) hingga September 2015 sudah mencapai 30 persen. Saat ini, proses pembangunan memasuki tahapan pengeboran bawah tanah dengan menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM).
Proyek ini memiliki berbagai tantangan seperti regulasi, konstruksi, relokasi pohon, pengikisan jalur hijau, utilitas, rekayasa lalin, dan pembebasan lahan
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, pengerjaan MRT sudah masuk tahun kedua sejak peletakan batu pertama yang dilakukan pada 10 Oktober 2013 lalu. "Pengerjaan MRT sudah dilakukan selama dua tahun," kata Dono, di titik proyek Patung Pemuda, Senayan, Senin (21/9).
Dono mengatakan, saat ini proyek MRT koridor Selatan-Utara fase 1 L
ebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) secara keseluruhan telah mencapai 30 persen. "Sekarang pengerjaan keseluruhan sudah mencapai 30 persen," ucapnya.Mesin Bor Bawah Tanah MRT Bekerja 24 JamUntuk perinciannya, lanjut Dono, pekerjaan proyek pada struktur layang sudah selesai 18 persen dan bawah tanah sebesar 43 persen. Diharapkan pekerjaan bisa tepat waktu sesuai jadwal dan rampung pada 2018 mendatang.
Menurut Dono, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur dan stasiun layang. Kemudian pekerjaan pembangunan boks stasiun bawah tanah dan pekerjaan konstruksi depo MRT.
Dono mengakui tidak mudah untuk mencapai progres dalam pembangunan MRT. Banyak kendala yang dihadapi, salah satunya adalah pembebasan lahan. "Hari ini memasuki pengeboran bawah tanah, tidak mudah mencapai ini. Proyek ini memiliki berbagai tantangan seperti regulasi, konstruksi, relokasi pohon, pengikisan jalur hijau, utilitas, rekayasa lalin, dan pembebasan lahan," tandasnya.